Analisis Artikel "Ini Susunan Acara 'Dzikir Nasional Republika 2016'"
Rabu , 28 December 2016, 19:19 WIB
Ini Susunan Acara 'Dzikir Nasional Republika 2016'
Rep: Qommarria Rostanti/
Red: Andi Nur Aminah
Republika/Raisan al Farisi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali
menggelar acara zikir nasional. Ini merupakan penyelenggaraan ke-15.
Ketua Panita Dzikir Nasional Republika 2016, Nur Hasan Murtiaji,
mengatakan ada yang berbeda dengan penyelenggaraan zikir nasional kali
ini dengan tahun-tahun sebelumnya. "Tahun ini pelaksanaannya dua hari,"
ujarnya, Rabu (28/12).
Apabila di tahun-tahun sebelumnya acara
tersebut hanya dilaksanakan pada 31 Desember. Di penghujung 2016 ini,
Dzikir Nasional Republika diadakan sejak Jumat (30/12) hingga Sabtu
(31/12). Rangkaian kegiatan tersebut semuanya digelar di Masjid At-Tin
di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Hasan
menyebut nantinya akan ada delapan pembicara di acara tersebut. Tak
hanya itu, rangkaian acara Zikir Nasional juga akan diwarnai dengan
kegiatan donor darah dan hiburan musik Republikustik. Grup musik Safalas
direncanakan akan hadir meramaikan kegiatan tersebut.
Di hari
pertama perhelatan yakni Jumat (30/12), kegiatan akan dimulai pukul
13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Dalam kesempatan itu, akan digelar kegiatan
donor darah, Republikustik, bazaar buku, dan ada pula stan Republika.
Kegiatan donor darah tersebut diharapkan 'diadopsi' oleh masjid-masjid
dan dijadikan sebagai agenda rutin setiap Jumat.
Keesokan
harinya, Sabtu (31/12), Zikir Nasional Republika 2016 dimulai sejak
pukul 09.00 WIB. Pada pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB akan diadakan
pesantren sains dan matematika. "Sampai sekarang sudah ada 244 siswa
yang mendaftar, pendaftaran masih dibuka sampai tanggal 29 Desember,"
kata Hasan. Salah satu yang akan diajarkan dalam pesantren sains
tersebut yaitu proses terjadinya gerhana matahari.
Di ruang yang
berbeda, pada pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB akan ada pengajian
Cahaya Hati yang akan diisi oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar
Parawansa dan Peggy Melati Sukma. Kemudian pukul 17.30 WIB sampai 18.00
WIB para peserta dipersilakan melakukan persiapan dan Shalat Maghrib.
Pukul
18.00 WIB hingga 19.15 WIB akan ada pengaturan jamaah dan Shalat Isya.
Selanjutnya, pada 19.15 WIB sampai 19.35 WIB peserta dzikir melakukan
Shalat Isya. Selanjutnta, pada pukul 19.35 WIB hingga 19.40 WIB akan ada
tilawatil Alquran dari pihak Masjid At-Tin. Lalu pada 19.40 WIB hingga
19.50 WIB ada sambutan dari pihak Masjid At-Tin yakni Ustaz Sutria
Tubagus.
Kemudian, pada 19.50 WIB sampai 20.00 WIB sambutan Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi sekaligus peluncuran situs IHRAM.co.id.
Pukul 20.00 WIB sampai 20.20 WIB acara diisi sambutan dari Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin. Kemudian pukul 20.20 WIB hingga 21.00 WIB,
sambutan dari Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Ketua Umum Majelis
Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin. Selanjutnya, pukul 21.00 WIB
hingga 22.00 WIB, zikir dipimpin oleh Ustaz Arifin Ilham.
Pukul
22.00 WIB hingga 00.00 akan ada sambutan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat
(PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, pelatih Olimpiade Matematika
Internasional Raden Ridwan Hasan Saputra, serta Ustaz Tengku Zulkarnain.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/12/28/oiwa91384-ini-susunan-acara-zikir-nasional-republika-2016
Analisis isi artikel :
Berdasar tugas perkuliahan softskill mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, ada lima kriteria analisis yg akan saya sampaikan :
- Masyarakat kota-desa. Berdasar tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan terselenggaranya acara dzikir nasional itu sangat mungkin berbagai macam latar belakang masyarakat Muslim yg hadir. Pada kenyataannya, walaupun mungkin di antaranya ada masyarakat yang berasal langsung dari desa, mayoritasnya adalah masyarakat perkotaan yang memang tinggal di dekat Masjid.
- Pertentangan sosial. Berdasar tulisan di atas, dapat dipastikan tidak akan terjadi pertentangan sosial. Kenapa? Karena agenda yang diselenggarakan pada saat itu hanyalah Dzikir Nasional dan bertempat di sebuah Masjid, potensi terjadinya pertentangan sosial adalah sangat kecil. Masyarakat yang hadir pastinya Muslim semua dan dalam pelaksanaan ajaran Islam pun, semua pemeluknya adalah sederajat di hadapan Alloh selaku Tuhan seluruh alam, kecuali tingkat kepatuhannya kepada ajaran yang dipeluknya.
- Ilmu pengetahuan. Berdasar tulisan di atas, ilmu pengetahuan yang diterapkan pastinya ada : ajaran Islam saat ceramah-ceramah, pengetahuan umum semisal Matematika yang disisipkan dalam sambutan oleh seorang pelatih Olimpiade Matematika Internasional Bapak Raden Ridwan Hasan Putra, dsb.
- Teknologi dan kemiskinan. Berdasar tulisan di atas, tiada sangkut paut yang mencolok antara kemajuan teknologi dan kemiskinan. Tetapi, pada sisi teknologi, yang dapat diketahui ada pada bagaimana semua hadirin hadir ke TKP acara..apakah dengan kendaraan umum atau pribadi. Lalu, bagaimana suara pengisi acara bisa terdengar dan tersampaikan ke semua hadirin, pasti menggunakan teknologi peralatan dan perlengkapan pendukung suara. Juga, teknologi pencahayaan TKP acara. Pada sisi kekayaan masyarakat, miskin atau tidak, itu dapat dipastikan tidak mempengaruhi operasional acara. Yang terjadi, adalah terciptanya simbiosis/hubungan-yang-bermanfaat antara warga yang mempunyai kelebihan harta dan yang kurang berupa adanya interaksi pemberian sedekah. Ini adalah di antara pengalaman penulis sendiri yang sudah sekian kali.
- Agama dan masyarakat. Berdasar tulisan di atas, dapat dipastikan ada hubungan antara agama dan masyarakat. Yang mana, agama yang dimaksud adalah Islam dan masyarakat yang dimaksud umat Islam yang menghadiri acara Dzikir Nasional tersebut di Masjid At-Tin, Jakarta Timur.
Komentar
Posting Komentar