Manusia dan Kebudayaan

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi tentang ilmu Manusia dan Kebudayaan yang merupakan kelanjutan dari pembahasan artikel sebelumnya tentang Pengantar Ilmu Budaya Dasar (http://livein-balance.blogspot.co.id/2017/03/pengantar-ilmu-budaya-dasar.html).

Sebelum saya melanjutkan ke inti bahasan, saya akan menyebutkan semua sub-judul bahasan pada artikel ini sebagai berikut :
  • Pengertian Manusia
  • Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
  • Hakikat Manusia
  • Kepribadian Bangsa Timur
  • Pengertian Kebudayaan
  • Unsur-Unsur Kebudayaan
  • Wujud Kebudayaan
  • Orientasi Nilai Budaya
  • Perubahan Kebudayaan
  • Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Pengertian Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikel-partikel yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (Ilmu Kimia). Kemudian, manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Kemudian, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk Mamalia (Ilmu Biologi).

Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang disebut sebagai homo economicus (Ilmu Ekonomi). Kemudian, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (Ilmu Sosiologi). Kemudian, manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (Ilmu Politik). Kemudian, manusia merupakan makhluk yang berbudaya (Ilmu Filsafat).

Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
Sebenarnya, ada banyak unsur-unsur yang membangun manusia. Namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, kita dapat menyederhanakannya menjadi dua klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.

Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, semisal makan, minum, tidur, dll yang jika tidak dipenuhi, maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani, adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani atau hati manusia, seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia, dll. Unsur-unsur lain yang membentuk manusia :
  1. Jasad : Bentuk fisik manusia yang nampak secara kasat mata, dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu.
  2. Hayat : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerakan tubuh.
  3. Roh : Bimbingan dan kehendak Tuhan, suatu daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran dan kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
  4. Nafs : Diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia, juga dapat dikatakan sebagai Satu Kepribadian yang mengandung tiga unsur :
  1. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
  2. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan Ego, terjadi antara usia satu dan dua tahun.
  3. Super-ego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara internal dalam diri individu, Super-ego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Hakikat Manusia
Terdiri dari :
  1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap.
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya karena memiliki suatu perasaan yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga manusia secara keseluruhan, misalnya : Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan; Perasaaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan; Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan; Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri; Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok dan masyarakat; Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
  3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
  4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian Bangsa Timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Indonesia, termasuk ke dalam bangsa Timur.  Di dunia, bangsa Timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Bangsa Timur identik dengan benua Asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang, dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur, lebih sopan dan tertutup. Mungkin, karena orang timur di antaranya memeluk agama Islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman sekarang ini, orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur, dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

Pada umumnya kepribadian bangsa Timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi masih sesuai dengan norma, etika, serta adat istiadat yang ada. Walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur, kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.

Secara garis besar, kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : handphone, komputer, dll.

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa Sansekerta, berasal dari kata budhayah, yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi, kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai, "Segala sesuatu yang dihaslkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya."

Menurut E.B Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam, melainkan mengubah alam.

Unsur-Unsur Kebudayaan
Yang dimaksud dengan unsur di sini adalah apa saja yang sesungguhnya membentuk kebudayaan itu, sehingga kebudayaan di sini lebih mengandung makna totalitas daripada sekadar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.

Unsur – unsur kebudayaan secara universal :
  • Sistem religi : produk manusia sebagai homo religius.
  • Sistem organisasi kemasyarakatan : produk dari mausia sebagai homo socius.
  • Sistem pengetahuan : produk manusia sebagai homo sapiens.
  • Sistem mata pencaharian hidup dan ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus.
  • Sistem teknologi dan peralatan : produk manusia sebagai homo faber.
  • Bahasa : produk manusia sebagai homo loguens.
  • Kesinian : produk manusia sebagai aesticus.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud :
  1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
  2. Kompleks aktivitas. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkrit, dapat diamati atau diobservasi.
  3. Wujud sebagai benda. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi, tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai yang secara universal, menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia :
  • Hakikat hidup manusia. Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
  • Hakikat karya manusia. Setiap kebudayaan, hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya.
  • Hakikat waktu manusia. Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau masa kini.
  • Hakikat alam manusia. Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus menyatu dengan alam.
  • Hakikat hubugan manusia. Mementingkan hubungan antar manusia, baik vertikal maupun horizontal.
Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan, di manapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan, disebabkan oleh :
  1. Perubahan jumlah penduduk.
  2. Perubahan lingkungan hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi, terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan, terjadi dari masa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya. Pasa saat itulah, unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang meyangkut proses tadi, ada :
  1. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima?
  2. Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima?
  3. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru?
  4. Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut?
Unsur-unsur yang mudah diterima :
  • Unsur kebendaan.
  • Unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
  • Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat.
Unsur-unsur yang sulit diterima :
  • Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi.
  • Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidak unsur kebudayaan baru :
  • Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak.
  • Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan.
  • Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
  • Dapat dengan mudah dibuktikan manfaat oleh masyarakat.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan. Manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini, dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat, dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
  1. Eksternalisasi, proses di mana manusia mengekspresikan dirinya.
  2. Obyektivitas, proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif.
  3. Internalisasi, proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini, kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu, agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Demikian artikel Manusia dan Kebudayaan di atas saya bahas, bila ada kekurangan mohon dimaafkan.

Sumber Asli :

Komentar

Postingan Populer