Sejarah Lembaga Sandi Negara
Pertama-tama, ada pertanyaan. Kenapa saya memunculkan topik sejarah Lembaga Sandi Negara-LSN (mungkin dalam pendidikan, STSN) ini? Hehe, simple saja. Saya mendapat pencerahan dari seorang Dokter Mata di RS.Haji Jakarta Timur. Padahal saya kan sudah kuliah di kampus UG, tapi kok disarankan ke STSN? Nah, usut punya usut, sepertinya sang Dokter Mata punya alasan tersendiri, kenapa saya disarankan ke STSN. Apakah karena mata saya yg kurang sehat, atau kesehatan mata saya yg hanya turun 1/2 (maksudnya naik 1/2 min-nya)? Halah, to the point aja deh.
Berikut adalah sejarah berdirinya Lembaga Sandi Negara:
Kegiatan
persandian dalam pemerintahan telah berlangsung sejak berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimulai dari Jawatan Tehnik bagian B
Kementerian Pertahanan pada masa perjuangan kemerdekaan baik di Jakarta
maupun saat pemerintahan RI di Yogyakarta dan Pemerintahan Darurat RI
di Bukittinggi, kemudian mendukung kegiatan diplomasi di Kementerian
Luar Negeri dan Perwakilan RI di New Delhi, Den Haag, dan New York.
Melalui perintah lisan Menteri Pertahanan tentang perlunya organisasi
pelaksana fungsi persandian, maka dibentuk “Dinas Kode” Kementerian
Pertahanan pada tanggal 4 April 1946, yang kemudian melembaga menjadi
“Djawatan Sandi” dengan Surat Keputusan Menteri Pertahanan nomor
11/MP/1949 pada tanggal 2 September 1949. Dalam konteks lintasan sejarah inilah, tanggal 4 April ditetapkan sebagai Hari Persandian Republik Indonesia.
Melalui SK Presiden RIS nomor 65/1950, pada tanggal 14 Februari 1950, terjadi pemisahan struktur organisasi
persandian dari Kementerian Pertahanan, yang berada langsung di bawah
Presiden. Pada 22 Februari 1972 menjadi “Lembaga Sandi Negara” dengan
Keppres No. 7/1972. Sejalan dengan konsolidasi/penataan struktur
kelembagaan Pemerintah, terjadi perubahan landasan hokum Lembaga Sandi
Negara, berturut-turut pada 18 Juli 1994 dengan Keppres Nomor 54/1994,
pada 7 Juli 1999 dengan Keppres Nomor 77/1999, dan terakhir dengan
Keppres Nomor 103/2001.
Lembaga
Sandi Negara sudah mengalami 6 (enam) masa kepemimpinan, dimulai dari
Mayor Jenderal TNI Dr. Roebiono Kertopati dari tahun 1946-1984, diikuti
kepemimpinan Laksamana Muda TNI Soebardo dari tahun 1986-1998,
selanjutnya oleh Laksamana Muda TNI B.O. Hutagalung dari tahun
1998-2002, lalu Mayor Jenderal TNI Nachrowi Ramli, S.E. dari tahun
2004-2008, kemudian dari tahun 2009-2011 dibawah kepemimpinan Mayor
Jenderal TNI Wirjono Budiharso, S.IP, dan sekarang dipimpin oleh Drs.
Djoko Setiadi, M.Si.
Ya, sekian sejarahnya. Bila ada salah, saya harap koreksi datang :) .
Sumber:
Komentar
Posting Komentar